Cagub Aceh Belum Lapor Dana Kampanye
VIVAnews- Seluruh calon kepala daerah yang maju dalam pilkada Aceh hingga kini belum menyerahkan laporan dana kampanyenya kepada Komisi Independen pemilihan (KIP) Aceh sebagai pelaksana Pilkada. Mereka terancam dieliminasi jika tidak melaporkan dana kampanye-nya.
Ketua Kelompok Kerja Kampanye KIP Aceh Zainal Abidin mengatakan, sesuai aturan harusnya setelah masa kampanye berakhir, kandidat diwajibkan melaporkan jumlah dan sumber dana kampanyenya. Namun hingga hari kedua kampanye berakhir, belum ada satu kandidat pun yang melaporkan dana kampanyenya.
“Efeknya padahal sangat fatal itu bisa pada tahap pembatalan pasangan calon. Tapi sampai dengan saat ini tidak dihiraukan oleh para kandidat,” kata Zainal Abidin, di Media Center KIP Aceh, Sabtu 7 April 2012.
Menurut Zainal, laporan dana kampanye itu berisi daftar dan jumlah penerimaan dana kampanye dari beberapa pihak, dan pengeluaran dana kampanye. Setelah diserahkan ke KIP, selanjutnya KIP akan menyerahkannya kepada lembaga audit sebelum dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurutnya dalam Undang-undang No 23 tahun 2004 memberikan kelonggaran penyerahan laporan dana kampanye paling telat harus diserahkan sehari setelah hari pencoblosan. KIP Aceh juga telah menyurati para kandidat untuk segera menyerahkan dana kampanyenya.
“Limit waktunya sebenarnya sudah habis, tapi Undang-undang memberikan sedikit peluang, maksimal selambat-lambatnya satu hari setelah hari H itu sudah harus kita terima,” ujarnya.
Untuk itu dia meminta para kandidat segera menyerahkan laporan dana kampanyenya. Sebab jika tidak diserahkan KIP dapat menganulir pasangan calon kepada daerah itu. “KIP akan bersikap tegas dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan. KIP harus berani,” katanya.
Pelaksanan kampanye Pilkada Aceh telah berlangsung sejak tanggal 22 Maret hingga 5 April lalu. Pada Senin 9 April mendatang, rakyat Aceh akan berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk memilih calon kepala daerahnya secara langsung.
Ketua Kelompok Kerja Kampanye KIP Aceh Zainal Abidin mengatakan, sesuai aturan harusnya setelah masa kampanye berakhir, kandidat diwajibkan melaporkan jumlah dan sumber dana kampanyenya. Namun hingga hari kedua kampanye berakhir, belum ada satu kandidat pun yang melaporkan dana kampanyenya.
“Efeknya padahal sangat fatal itu bisa pada tahap pembatalan pasangan calon. Tapi sampai dengan saat ini tidak dihiraukan oleh para kandidat,” kata Zainal Abidin, di Media Center KIP Aceh, Sabtu 7 April 2012.
Menurut Zainal, laporan dana kampanye itu berisi daftar dan jumlah penerimaan dana kampanye dari beberapa pihak, dan pengeluaran dana kampanye. Setelah diserahkan ke KIP, selanjutnya KIP akan menyerahkannya kepada lembaga audit sebelum dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurutnya dalam Undang-undang No 23 tahun 2004 memberikan kelonggaran penyerahan laporan dana kampanye paling telat harus diserahkan sehari setelah hari pencoblosan. KIP Aceh juga telah menyurati para kandidat untuk segera menyerahkan dana kampanyenya.
“Limit waktunya sebenarnya sudah habis, tapi Undang-undang memberikan sedikit peluang, maksimal selambat-lambatnya satu hari setelah hari H itu sudah harus kita terima,” ujarnya.
Untuk itu dia meminta para kandidat segera menyerahkan laporan dana kampanyenya. Sebab jika tidak diserahkan KIP dapat menganulir pasangan calon kepada daerah itu. “KIP akan bersikap tegas dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan. KIP harus berani,” katanya.
Pelaksanan kampanye Pilkada Aceh telah berlangsung sejak tanggal 22 Maret hingga 5 April lalu. Pada Senin 9 April mendatang, rakyat Aceh akan berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk memilih calon kepala daerahnya secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar